TARAKAN – Kabar cukup mengejutkan, seorang pemuda inisial JD (20) beralamat di RT 20, Kelurahan Karang Anyar Pantai, nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri lantaran tak memiliki duit jujuran melamar sang pujaan hati.

JD diduga mengakhiri hidupnya sekitar pukul 08:30 Wita, saat pamannya bernama Ratih meninggalkan rumahnya yang tak jauh dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Aki Balak.

“Sebelum saya pergi tinggalkan dia sebentar ke luar rumah. Dia tak tampak biasa-biasa saja dan kami sempat ngobrol-ngobrol. Tak ada tanda-tanda kalau dia gelisah dan memutuskan mengambil jalan pintas ini,” aku Ratih kepada RRI.

Ia juga kaget ketika menerima telepon bahwa keponakannya tersebut gantung diri. “Ketika saya telepon ternyata sudah gantung diri dengan tali. Jujur tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya sepertinya dia memang betul-betul gantung diri dikarenakan mau menikah dengan pasangannya yang juga rekan kerjanya di kamp Bulungan. Tetapi belum memiliki anggaran cukup,” bebernya.

Menurut penuturan almarhum bahwa orangtua perempuan itu mendesaknya untuk segera memiliki hubungan atau ikatan resmi. Sebenarnya ia juga berencana mau pulang ke Sulawesi, kemarin.  “Karena uang jujuranya belum sampai Rp10 juta, dia sempat berbincang dengan pasangannya mengambil bagaimana jalan keluar terbaiknya,” paparnya. 

Bahkan Ratih mengaku sempat memberikan saran untuk menikah di Jakarta saja. “Saya bilang kamu nikah saja di Jakarta, kalau soal keluarga di Sulawesi nanti bisa menyusul. Yang penting resepsi pernikahannya saja dulu untuk acaranya nanti bisa di kampungmu,” tuturnya.

Akhirnya, JD pun sepakat dengan masukan dari sang Paman. “Mungkin karena dia merasa malu uangnya kurang dengan orangtua pacarnya makanya dia mengambil cara seperti ini,” ucapnya. (sti/Rst)