Tarakan - Mencegah Kerusakan Lingkungan, Kantor Pelayan Perizinan Terpadu – KPPT – Kota Tarakan, Selektif dalam mengeluarkan izin tambang galina C, atau pemotongan bukit.

Read more: KPPT Tarakan Tolak 12 Izin Tambang Galian C

Bekerjasama dengan PT Asuransi Kesehatan (Persero), Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tarakan menggelar sejumlah kegiatan sosial. Diawali dari senam sehat bersama para staf DKPP, dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berada di sekitarnya, kegiatan sosial yang digelar dalam rangka mensosialisasikan penerapan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) 1 Januari 2014 nanti ini, diakhiri dengan pembagian door prize kepada peserta yang hadir kala itu.

Read more: Cek Darah dan Senam Bersama

Dewasa ini, pasien lanjut usia (Lansia) dengan penyakit degeneratif seperti hipertensi dan diabetes, yang tidak lain adalah jenis Penyakit Tidak Menular (PTM), angka semakin tinggi hingga menembus 10 besar penyakit masyarakat. Terkait kondisi ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI memprogramkan pengendalian PTM dengan melakukan deteksi dini faktor risiko yang dijalankan oleh setiap dinas kesehatan di masing-masing daerah.

Read more: Programkan Screening Deteksi Dini Faktor Risiko

Hampir setiap minggu terjadi insiden kecelakaan laut di Tarakan. Terakhir, kemarin (13/9/13) siang sekitar pukul 14.00 sebuah kapal speedboat Limex tujuan Tarakan-Tanjung Selor bertabrakan dengan kapal barang di depan Pelabuhan Tengkayu I (SDF).

Read more: Limex Tabrakan dengan Kapal Barang

Dikatakan Kepala Seksi Kesehatan Keluarga pada Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tarakan, dr Devi Ika Indriarti, kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolism tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat badan seseorang. Para remaja perempuan usia 10 hingga 12 tahun kebutuhan energinya 50 hingga 60 kalori per kilogram berat badan per hari dan usia 13 hingga 18 tahun sebesar 40 sampai 50 kalori per kilogram berat badan per hari.

Selain energi, remaja juga butuh protein. Kebutuhan protein akan meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas atau kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi. Kebutuhan protein usia 10 hingga 12 tahun adalah 50 gram per hari, 13 sampai 15 tahun sebesar 57 gram per hari dan 16 sampai 18 tahun sebesar 55 gram per hari. “Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu,” ujar dokter Devi, belum lama ini.

Remaja juga butuh lemak. Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak dan lainnya. Kementerian Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebih 25 persen dari total energi per hari atau paling banyak tiga sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari. “Selanjutnya, remaja harus mengasup vitamin dan mineral dengan seimbang. Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini meningkat,” jelasnya.

Zat besi juga dibutuhkan remaja untuk berkembang. Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan Anemia Gizi Besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. “Zat besi lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorbsi,” jelas dokter Devi.(gps)

Walikota Tarakan H Udin Hianggio menerima Piagam Penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan RI, Kiagus Ahmad Badaruddin yang mewakili Menteri Keuangan RI Khatib Basri pada malam apresiasi dan penganugerahan penghargaan di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Read more: Di Kaltara, Hanya Tarakan Raih WTP